2. Kerajaan Tarumanagara

Pendiri Tarumanagara[1]

Tarumanagara berdiri pada abad ke-5 – 7 M.

Pada tahun 270 Saka atau tahun 348 M, ada seorang maharesi Hindu, Jayasingawarman, dari keluarga Calakankayana mengungsi ke pulau-pulau sebelah selatan India. Bersama pengikutnya, akhirnya mereka tiba di Pulau Jawa dan menjadi penduduk Jawa Barat.

Di Jawa Barat (Jawadwipa bang kulwan) setelah mendapatkan persetujuan Sang Prabu Dewawarman VIII  (Darmawirya, dari keluarga Palawa, sesama pengungsi dari India) Raja Salakanagara 270-285 Saka (348-363 M)), Sang Maharesi Jayasingawarman beserta pengikutnya, dimukimkan di dekat Sungai Citarum.

Pemukimannya itu oleh Sang Maharesi diberi nama Tarumadesya atau Desa Taruma. 10 tahun kemudian, akibat berdatangan penduduk dari desa-desa lain, Desa Tarumanegara menjadi besar. Beberapa tahun kemudian, Desa Taruma menjadi nagara (= kota dan daerah sekitarnya).

Sang Maharesi Jayasingawarman kemudian dijadikan menantu oleh Sang Dewawarman VIII, dijodohkan dengan putrinya bernama Iswari Tunggal Pertiwi Warmandewi atau Dewi Minawati.

Sang Maharesi terus berupaya memperbesar negaranya sampai menjadi sebuah kerajaan yang kemudian diberi nama Tarumanagara. Ketika mertuanya wafat pada tahun 368 M, tahta kerajaan diwariskan kepada adik iparnya yang bungsu, Dewawarman IX, tetapi pamor Salakanagara sudah menurun, hingga akhirnya Salakanagara dan Dewawarman IX menjadi bawahan Tarumanegara.

Jayasingawarman menjadi Tarumanagara selama 24 th. (358-382 M).


[1] Yoseph Iskandar, Sejarah Jawa Barat (Yuganing Rajakawasa), Bandung: CV. Geger Sunten, 2008, p. 60.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s