Pada naskah Sunan Bonang, jika ketemu u panjang, maka dituliskan dirga seperti di atas.Tetapi untuk naskah di Yogya, ditambahkan tanda dirga u (tanda u diberi coretan).Penulisan Kho dengan menggunakan pasangan ka dengan ha titiktiga di bawah.
Baiklah, sekarang kita coba transliterasi dari awal.
Transliterasi Hal. 1
Hijau= Bismillaahirahmanirahim. Wabihinasta’inu. Alhamdulillaahi Rabbil ‘alamin. Wassalatu ‘alaa Rasuulihi Muhammadinna ashabihi (h) ajma’in. Ungu= Nyan punika carita Sekhula Barii. Tatkala nira hapitutur dateng mitrannira kabeh. Kang pinituturakenira saning (h) usul suluk. Wadaling carita saking ki (bersambung ke halaman 2).
Istilah “Fatah al-Muluk” yang seharusnya dituliskan “Nasihat al-Muluk” dan “Hakik al-Modin” yang seharusnya dituliskan “Ihya ‘Ulumuddiin“, yang dilakukan oleh Peter Carey dalam buku Prince Dipanegara and the End of an Old Order in Java 1785-1855. Kemungkinan itu terjadi karena beberapa hal: 1. Peter Carey tidak memahami buku yang dituliskan oleh Imam Ghazali sekaligus tidak memahami Pegon yang dituliskan oleh Pangeran Diponegoro. 2. Peter Carey mengambil sumber Hanacaraka yang disalin dari Pegon yang dituliskan oleh Pangeran Diponegoro, tetapi penyalin ke Hanacara tidak memahami kitab Imam Ghazali. Kedua kitab Imam Ghazali tersebut dipelajari oleh Pangeran Diponegoro.
Istilah Ihya ‘Ulumuddin yang ditransliterasi ke dalam Hanacaraka menjadi Hehya Mukdin. Kitab Nasihat al-Muluk yang ditulis oleh Imam Ghazali.Salinan Kitab Ihya ‘Ulumuddin yang ditulis oleh Imam Ghazali.Buku Prince Dipanegara and the End of an Old Order in Jawa, 1785-1855, yang ditulis oleh Peter Carey dalam bahasa Inggris.Terjemahan bahasa Indonesia buku Prince Dipanegara and the End of an Old Order in Jawa, 1785-1855.Babad Diponegoro menjadi Warisan Ingatan Dunia. Sumber: https://historia.id/politik/articles/babad-diponegoro-jadi-warisan-ingatan-dunia-vXKjD. Diakses pada Selasa, 16 November 2021, Pk. 09.57.